Persiapan perhelatan Piala Dunia U-17 terus berlangsung. Namun, di balik gaung kebanggaan, ada polemik yang terus mengemuka. Jakarta International Stadium (JIS), yang menjadi salah satu calon venue, dianggap belum memenuhi standar FIFA.
Alasannya karena keterbatasan akses dan kurangnya lahan parkir. Selain itu KemenPUPR menilai rumput stadion belum sesuai spesifikasi FIFA. Benarkah?
Fakta Kesiapan JIS untuk Ajang Piala Dunia U-17
Ada banyak berita berkaitan dengan JIS yang katanya membutuhkan renovasi untuk bisa memenuhi ketentuan FIFA. Hanya saja, apakah faktanya memang demikian? Untuk mengetahuinya, mari simak uraian berikut:
- Belum ada penilaian FIFA
JIS memang belum pernah mendapatkan penilaian resmi dari FIFA. Faktanya JIS belum pernah menjadi venue bagi pertandingan FIFA sehingga belum pernah ada uji kelayakan. Menpora dan para pihak lain hanya membuat pernyataan sendiri.
- Aksesibilitas JIS
Saat ini ada 3 rute Transjakarta yang melayani transportasi ke stadion. Di samping itu juga ada pembangunan Stasiun Ultimate yang sedang berjalan dan harapannya selesai pada 2024 nanti. Selain itu pembangunan Stasiun Temporer, hanya saja proses pembangunannya juga belum selesai.
JIS mempunyai 4 akses masuk untuk penonton terdiri dari Ramp Barat, Timur, Utara, dan Selatan. Untuk masuk ke tribun stadion ada 127 gate.
- Sarana Parkir JIS
FIFA Stadium Guideline tidak menyebutkan adanya batas minimal lahan parkir yang mesti disediakan. Arahan dari FIFA adalah penggunaan transportasi publik dan modal split.
Saat ini JIS memiliki 1200 parkir prioritas untuk tim, penyandang disabilitas, VVIP, dan undangan khusus. Area sekitar JIS juga mampu menyediakan kantong-kantong parkir, misalnya saja di RS Sulianto Saroso, Kemayoran, dan Ancol.
- Rumput JIS
KemenPUPR, BUMN, dan Pemprov DKI telah mengadakan peninjauan JIS. Anehnya peninjauan dilakukan dengan mengajak kontraktor rumput PT Karya Rama Prima yang merupakan kompetitor rekanan KemenPUPR. Apalagi PT Karya Rama Prima merupakan supplier rumput golf.
Selanjutnya tim peninjau ini membuat pernyataan bahwa rumput JIS belum memenuhi kelayakan standar FIFA sehingga mengharuskan penggantian. KemenPUPR menunjuk PT Karya Rama Prima untuk melakukan penggantian dengan proyek senilai 6M.
Sebenarnya rumput JIS sudah sesuai dengan persyaratan FIFA, yakni rumput hybrid berupa kombinasi Zoysia Matrella (95%) dari Boyolali dan Sintetis Limonta (5%). Rumput tersebut sama dengan yang digunakan di Wanda Metropolitano (Atletico Madrid) dan Allianz Arena (Bayern Muenchen).
Tim peninjau menyatakan bahwa metode penanaman rumput yang menggunakan karpet tidak sempurna. Faktanya mayoritas penanaman rumput hybrid menggunakan karpet dengan cara menghamparkan karpet rumput hybrid, lalu media tanam, dan selanjutnya meletakkan bibit rumput alami.
Demikian fakta-fakta mengenai JIS yang sebenarnya sudah siap untuk ajang sepakbola Piala Dunia U-17. Mudah-mudahan penilaian terhadap JIS tetap fair dan tidak menjadi ajang balas dendam politik yang memboroskan anggaran.